Kampung Melayu Semarang: Jejak Sejarah dan Keberagaman Budaya
Kampung Melayu di Semarang Utara, tepatnya di Kelurahan Dadapsari, merupakan salah satu permukiman bersejarah yang mencerminkan keberagaman budaya dan interaksi lintas etnis. Kawasan ini sudah ada sejak abad ke-17 hingga abad ke-18, ketika para pedagang dan pendatang dari berbagai wilayah menetap di pesisir dan tepian sungai Semarang.
Sebelum kedatangan kolonial Belanda, Semarang sudah dihuni masyarakat lokal Jawa, namun kawasan Kampung Melayu menarik pendatang dari Arab Hadramaut, Gujarat India, China, serta berbagai wilayah Nusantara seperti Banjar, Aceh, dan Sulawesi. Para pendatang ini membentuk komunitas yang relatif terpisah namun saling berinteraksi, sehingga kawasan ini berkembang menjadi wilayah multikultural.
Keberadaan etnis Arab Hadramaut sangat terasa melalui warisan Masjid Menara Layur, yang dibangun pada 1802. Masjid ini menjadi pusat ibadah dan pendidikan agama, sekaligus simbol toleransi dan identitas komunitas Muslim di Semarang. Masjid ini awalnya berdiri di lokasi strategis yang mudah diakses dari sungai, menunjukkan bagaimana kehidupan sosial dan keagamaan menyatu dengan aktivitas perdagangan.
Selain Masjid Menara, komunitas Tionghoa juga menorehkan jejak budaya melalui Klenteng Kam Hok Bio. Didirikan pada awal abad ke-20, klenteng ini menjadi simbol harmoni antar-etnis dan menegaskan karakter kosmopolitan Kampung Melayu. Tradisi, kegiatan keagamaan, dan interaksi budaya di kawasan ini memperlihatkan bagaimana keberagaman etnis dapat hidup berdampingan secara damai.
Kampung Melayu juga dikenal karena budaya kuliner dan tradisi sosial yang khas. Hidangan seperti nasi kebuli, kegiatan pengajian, serta perayaan Ramadan menjadi bagian integral dari identitas lokal. Gaya arsitektur rumah Melayu yang menggabungkan kayu dan tembok, dengan balkon di lantai atas, menambah kekhasan kawasan ini sebagai pusat budaya yang hidup.
Dengan akar sejarah yang panjang, keberagaman etnis, serta tradisi keagamaan dan budaya yang tetap terjaga, Kampung Melayu Semarang menjadi salah satu contoh penting perkampungan multikultural di Jawa Tengah. Kawasan ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga bukti nyata bagaimana percampuran budaya dan sejarah membentuk identitas komunitas yang unik dan lestari.


Gabung dalam percakapan